Minggu, 25 Januari 2015

KELANJUTANNYA

BAB II

KEBERANIAN BARU

         Setelah MOS berakhir, kegiatan belajar mengajar di SMAN SUIREN mulai berjalan dengan lancar. Para siswa mulai memiliki kesibukannya sendiri, dari mengurus jadwal sampai membiasakan diri mereka sebagai siswa SMA. Hal ini juga terjadi kepada Sora dan Akira. Mereka berdua sangat sibuk dengan pelajaran mereka masing-masing sehingga mereka tidak sempat untuk berhenti dan mengobrol sebentar. Hal itu membuat Sora kurang bersemangat dalam belajar karena tidak dapat mengetahui keadaan rival-nya.

         Beberapa hari yang lalu, Sora menyadari sesuatu hal yang ganjal dari luar kelas X IPS-A. "Ann, kamu lihat tidak anak-anak dari kelas sebelah? Kok mereka membawa tumpukan buku pelajaran ya?" tanya Sora kepada Ann yang sedang main Let's Get Rich dengan Felix dan Yuu. "Oh itu, mereka sedang membawa buku pelajaran pinjaman dari perpustakaan." jawab Ann tanpa melepaskan pandangan dari layar hp. "Eh?! Kalau begitu kenapa kita tidak mengambil sekarang?" tanya Sora. Lalu Ann membalikkan badannya menghadap ke Sora dan berkata " Ayo, sekarangkan gurunya tidak masuk jadi kita bebas. Tapi setelah aku mengalahkan mereka berdua ya", Ann pun kembali mengalihkan pandangannya ke layar hp. " Hey! Kamu jangan sombong ya, kamu tidak lihat kalau kamu sebentar lagi bangkrut?" teriak Yuu. "Berisik sekali kalian, tinggal bangkrut saja susah amat..." kata Felix. " Lihat saja, aku akan membalikkan keadaan." kata Ann sambil  tersenyum. Dan perselisihan antara mereka bertiga pun berlanjut. Sora hanya bisa tertawa melihat mereka bertingkah seperti anak kecil.

         Beberapa menit kemudian perselisihan antara mereka diakhiri dengan kemenangan Felix. "Kalian kalah lagi ya?" tanya Zain dengan sarkasme. "Ah sial, kenapa Yuu harus bangkrut di kota milik Felix. Padahal sedikit lagi Felix bangkrut." kata Ann dengan kesalnya. "Sudahlah, kalian tidak akan mengalahkan aku walaupun kalian bekerja sama." kata Felix dengan bangga. "Apa katamu?!" teriak Ann dan Yuu. "Sudah sudah, kalian bisa menyelesaikan perselisihan ini lain kali. Ann ayo ke perpustakaan sebelum jam pelajaran habis."kata Sora sambil menahan tawa. " Ayo Sora, lihat saja nanti Felix! Aku pasti akan mengalahkanmu di permainan selanjutnya." tantang Ann ke Felix. Ann pun menarik Sora ke luar kelas menuju perpustakan.

         Perpustakaan sekolah terletak di lantai 4 di gedung baru. Hal itu hanya membuat Ann dan Sora lelah. "Sial, kenapa sekolah ini tidak menyediakan elevator!" keluh Sora sambil mengangkat badannya yang bersimbah keringat menaiki tangga. "Sabar saja, kita sebentar lagi sampai kok...." kata Ann dengan bernafas berat. Akhirnya mereka berdua sampai ke lantai 4 dan bisa beristirahat sejenak. Lalu Ann menyadari seseorang yang dia kenali di dekat perpustakaan. "Sora, bukannya itu temanmu dan anak-anak dari kelas X IPA-C?" tanya Ann sambal menunjuk ke arah segerombolan anak di depan perpustakaan. "Akira? Oh iya ya." kata Sora yang baru menyadarinya. Lalu Sora menghampiri Akira dan berkata, "Hai Akira, sudah lama ya kita tidak mengobrol.". "Ah, Sora. Iya ya, kita sudah mulai sibuk dengan kepentingan sendiri. Tapi untunglah kita bertemu lagi." kata Akira sambil merapikan tumpukan buku pelajaran untuk penjurusan IPA. "Kamu sudah selesai ya, kalau begitu sampai ketemu lagi." kata Sora sambil mengajak Ann ke dalam perpustakaan. Lalu salah satu siswa kelas X IPA-C menghampiri Akira dan berkata, "Akira, kita semua sudah selesai mengambil buku kita masing-masing. Ayo kita balik ke kelas.". "Kalian duluan saja, aku masih ada urusan di sini." jawab Akira. Lalu seluruh anak kelas X IPA-C kecuali Akira kembali ke kelas mereka.

         Beberapa saat kemudian Sora dan Ann keluar dari perpustakaan sambil membawa tumpukan buku mereka masing-masing. Lalu Sora terkejut melihat Akira masih di luar perpustakaan tanpa ada keberadaan anak dari kelas X IPA-C lainnya. "Akira, kamu kenapa tidak balik duluan dengan teman-temanmu?" tanya Sora sambil membawa tumpukan buku miliknya. "Aku ingin membantumu membawa tumpukan buku yang berat ini." jawab Akira. Lalu Akira mengambil sebagian dari tumpukan buku milik Sora dan menumpuknya bersama miliknya. "Eh, kenapa? Aku bisa kok membawa semua buku ini." kata Sora dengan bingung. "Seorang gentlemen yang baik harus bisa membantu seorang perempuan." kata Akira sambil tersenyum. "Tapi..." kata Sora yang dihentikan Ann. "Sora, kamu harus menerima niat baik temanmu yang ingin membantumu. Kalau tidak temanmu akan tersinggung." kata Ann. Lalu Sora mengangguk dan menghadap ke Akira dan berkata " Terima kasih Akira...". Setelah itu mereka bertiga menuruni tangga menuju kelas mereka di lantai 2 gedung lama. Sesampainya di depan kelas X IPS-A, Akira mengembalikan buku-buku milik Sora dan kembali ke kelasnya. Itu merupakan terakhir kalinya Sora mengobrol dengan Akira.

         Setelah hari itu, Akira selalu sibuk dengan pelajaran dari penjurusan IPA dan dengan teman-temannya . Sora tidak ingin mengganggunya dengan masalah pelajaran lain karena itu Sora tidak pernah menyapanya jika berpapasan. Ann menyadari hal itu membuat Sora murung di pelajaran dan membuatnya tidak konsentrasi. "Sora, kamu tidak apa-apa? Dari kemarin kamu kelihatannya tidak seperti biasanya." kata Ann kepada Sora yang sedang melihat ke luar jendela. Sora menghadap ke arah Ann dan berkata "Tidak apa-apa kok, Ann." dengan senyum yang terpaksa. Ann ingin sekali membantu, tetapi ini merupakan masalah yang hanya Sora sendiri yang bisa menyelesaikannya. Lalu beberapa hari kemudian ada pemberitahuan bahwa akan ada seminar persembahan dari ESQ (Emotional Spiritual Quotient) dan seluruh siswa diharapkan berkumpul ke Musholla sekolah. Ann mengajak Sora dan Aria bersama-sama ke Musholla agar tidak terpisah saat memilih tempat duduk. "Mungkin seminar ini bisa menyemangati Sora, kalau begitu aku akan memilih tempat duduk yang dekat dengan Akira." pikir Ann. Tetapi rencana Ann sudah gagal sebelum mencoba, karena Akira duduk jauh dari pandangan.

         Tetapi tanpa diketahui Ann, Sora sudah menyadari letak keberadaan Akira karena tempat duduk Sora tepat di belakang tempat duduk Akira. Sora hanya bisa tersenyum senang melihat Akira tersenyum dengan temannya dari kejauhan. Setelah para siswa sudah mendapatkan tempat duduk, pembawa seminar memasuki ruangan dengan senyum yang lembut. "Selamat pagi para siswa SMAN SUIREN! Apa kabarnya semua?" teriak sang pembawa seminar kepada para siswa. Pembawa seminar ini bernama Mr. Touka, dia diterima dengan baik oleh para siswa. Khususnya siswa laki karena Mr. Touka selalu membuka pembicaraan dengan lelucon-lelucon yang mencerahkan hari para siswa. Sora mulai bersemangat dan tertawa seperti biasanya, Ann menyadari itu dari tawa Sora yang sudah lama tidak terdengar.

         Saat Mr. Touka sedang sibuk menjelaskan tentang hal-hal yang berhubungan dengan masa depan setelah lulus SMA, Sora mulai teralihkan dengan perlakuan anak yang duduk di depannya. Anak itu sedang sibuk menggambar di sketch book miliknya. Lalu Sora terkalahkan dengan rasa ingin tahunya dan menyapanya."Wah... Gambar kamu bagus sekali! Bisa menggambar manga ya?" sapa Sora kepada anak itu. "Eh, kamu tahu istilah manga. Berarti kamu juga tahu tentang anime-anime dan bisa gambar ya." kata anak itu dengan senang. "Iya aku juga bisa, senangnya bisa bertemu dengan orang yang punya hobby sepertiku." kata Sora. "Oh iya, perkenalkan aku Sakuya dari kelas X IPA-C. Kalau kamu?" tanya Sakuya. "Aku Sora dari kelas X IPS-A, senang berkenalan denganmu, Sakuya." jawab Sora. "Oh iya kamu bisa gambar juga kan. Boleh lihat tidak gambarmu?" tanya Sakuya. "Yah, sayangnya aku tidak membawa sketch book milikku. Tapi aku punya fotonya, ini." kata Sora sambil memberikan hp-nya kepada Sakuya. "Wah! Gambarmu bagus sekali, apalagi kamu sudah bisa inking!" puji Sakuya kepada Sora. "Tapi inking-nya masih berantakan, dan gambarmu proporsinya lebih rapih dibandingkan gambarku" kata Sora. Mereka berdua lalu bertukar pendapat tanpa merasa terganggu dengan ramainya suasana di ruang itu.

         Sora menyadari bahwa para siswa mulai memperhatikan dengan serius, karena itu Sora memperhatikan Mr. Touka kembali. Saat itu, Mr. Touka menceritakan suatu cerita yang sangat menyedihkan. Cerita tersebut terasa sekali emosi dan tragedy yang terjadi pada tokoh yang diceritakan. Cerita itu sangat mengharukan sehingga membuat para siswa dan tidak terkecualikan para guru di ruangan itu meneteskan air mata. Sora juga merasakan air matanya menetes tanpa disadari. Akhirnya para siswa berpelukan dengan teman dekat mereka, hal itu membuat persahabatan mereka berkembang. Seminar itu sangat menyentuh hati para siswa dan membuat mereka bersemangat lagi.

         Setelah seminar itu selesai, para siswa dipersilahkan kembali ke kelasnya masing-masing. Mata Sora yang masih berair melihat Akira di dekatnya. Sora memberanikan diri untuk menyapanya. "Hai Akira, kamu menangis juga?" kata Sora sambil menepuk pundak Akira. "Eh, kelihatan ya Sora? Maaf ya harus memperlihatkan sisi lemahku di depanmu" kata Akira sambil menghapus air matanya. "Kamu tidak usah minta maaf kok. Walaupun kamu laki-laki, bukan berarti laki-laki tidak boleh menangis." kata Sora sambil tersenyum. Akira menyadari semangat Sora sudah kembali seperti biasa, sehingga Akira bertanya. "Kamu kelihatannya sudah semangat lagi. Kamu mau tidak ikut denganku bergabung ke OSIS?" tanya Akira. Sora kaget dengan ajakan Akira yang tiba-tiba, hal itu membuatnya bingung.

The story continues~

Sabtu, 17 Januari 2015

MINGGU PERTAMA SEKOLAH SEBAGAI SISWA SMA




BAB I

AWAL DARI SEBUAH PERUBAHAN

         Beberapa bulan lalu, Hayami Sora menjadi siswa di SMAN SUIREN, Jakarta. Sora sangat bersyukur dapat masuk sekolah negeri, karena sebagai siswa dari Luar DKI persaingan memasuki SMA negeri di Jakarta merupakan hal yang sangat sulit. Hal ini bagi Sora merupakan keajaiban dan awal dari sebuah persahabatan.

         Awalnya, Sora hampir dimasukkan ke SMAN KOYUMI oleh ibu Sora. Sora mulai putus asa karena NEM-nya ditolak oleh sekolah-sekolah negeri pilihan Sora, sehingga dia tidak punya pilihan lain untuk mengikuti kehendak Ibu Sora. Tetapi saat Sora mencari keadaan temannya yang memiliki nasib yang sama, Akira, Sora terkejut bahwa dia diterima di SMAN SUIREN tetapi di penjurusan IPA. Sekolah tersebut merupakan salah satu pilihan Sora yang dia lupakan. Sora langsung memohon kepada Ibu Sora untuk mendaftarkan diri ke SMAN SUIREN. Ibu Sora awalnya kurang mendukung ide itu, tetapi akhirnya Ibu Sora berubah pikiran dan memperbolehkannya. Sora merasa bahagia sekali dan langsung terdaftar di peringkat 1 dari 6 di kelas IPS.

         Di hari pertama, Sora merasa kurang percaya diri saat pertama kali memasuki sekolah. Tetapi dia merasa senang sekali saat mengetahui bahwa teman-teman SMP Sora masuk di SMAN SUIREN juga. Hal tersebut membuat Sora percaya diri dan bahagia mengetahui ada orang-orang yang Sora kenali. Lalu Akira datang, " Sora?! Kamu kok masuk ke sini seperti aku?". Lalu Sora sedikit berbohong dan berkata, "Hai Akira! Hehehe, aku ditolak sekolah pilihanku jadi aku masuk ke sini deh. Kebetulan sekali ya..". Sora berbohong karena dia tidak ingin mengatakan bahwa Sora mengikuti Akira ke SMAN SUIREN, karena Sora tidak ingin Akira merasa bahwa dia aneh. Lalu Akira mengulurkan tangan dan berkata, "Ini mungkin merupakan perwujudan janji kita, yaitu untuk bertemu dan tetap bersaing di SMAN yang sama."Tapi Akira, aku masuk ke penjurusan IPS jadi kita tidak bisa bersaing..." jawab Sora dengan kecewa. "Kalau begitu, kita akan bersaing di keahlian masing-masing sampai kelulusan ya?" kata Akira dengan percaya diri. Lalu Sora berjabat tangan dan berkata, "Baiklah! Yang pasti aku tidak akan kalah!".

         Setelah Sora mendeklarasikan persaingan dengan Akira, Sora melihat-lihat sekitar Sora mengetahui bahwa ada teman-teman yang Sora kenali dari SD dan juga bahwa seragam muslim SMP Sora sangat mencolok dengan warna birunya daripada seragam-seragam sekolah lain yang berwarna putih. Setelah itu, seluruh siswa berbaris di lapangan dan memulai pembagian kelas. Sora terkejut bahwa dia dimasukkan ke kelas X IPS-A dan di kelas itu tidak ada teman-teman yang Sora kenali. Dan juga Akira, teman baiknya di kelas X IPA-C yang jauh letaknya dari kelas Sora. Sebenarnya ada tapi mereka hanya anak laki-laki yang kurang dia sukai. Setelah itu seluruh siswa ditunjukkan ke kelas masing-masing oleh kakak penanggung jawab (OSIS).

         Saat di kelas,Sora memilih tempat duduk paling depan agar dapat melihat penjelasan dengan baik. Karena itu Sora tidak memilih dengan siapa dia akan duduk. Para kakak penanggung jawab memperkenalkan diri, lalu meyuruh para siswa baru untuk mencatat apa yang harus dibawa untuk MOS besok. Setelah itu, para siswa baru dipersilahkan pulang. Sebelum pulang, Sora bertemu dengan Akira yang mengajaknya mengobrol. Akira bertanya,"Hai Sora! Bagaimana kelasmu? Apakah sebaik kelas kita dulu?". Sora sudah tahu dari senyumnya Akira bahwa dia sedang bahagia. Jadi Sora berbohong dengan mengatakan, "Iya! Teman sekelasku baik-baik sekali dan gampang diajak ngobrol.". "Kalau begitu duluan ya! Sampai bertemu besok." kata Akira sambil melambaikan tangan dan berjalan menjauhi Sora.

        Di hari kedua, para siswa baru berbaris di lapangan dan dilatih oleh para kakak penanggung jawab cara baris berbaris yang benar. Pertemuan di lapangan kali ini lebih lama dari biasanya, untung saja Sora kuat dan tidak pingsan seperti terakhir kalinya. Setelah itu, para siswa baru disuruh masuk ke kelas masing-masing. Dalam perjalanan ke kelas, Akira mencegat Sora. "Kamu tidak sakitkan? Aku cemas kamu pingsan lagi seperti dulu." kata Akira.  Sora tersenyum dan berkata, " Tidak kok, hari ini aku baik-baik saja. Terima kasih sudah mencemaskanku".

         Setelah itu mereka berpisah di depan kelas Sora. Di kelas, kita membuat  yel-yel kelas X-IPS 1 dengan kakak penanggung jawab. Sejujurnya Sora kurang peduli dengan hal itu, sehingga Sora hanya mengikuti perintah mereka agar hari cepat selesai. Walaupun sudah hari kedua Sora belum memiliki teman di kelas itu. Karena Sora kurang cepat tanggap dalam hal berbicara, dan juga kurang percaya diri. Tetapi karena ada anak laki-laki, Eric yang sering menggaggu Sora sedikit lega ada yang berbicara dengan Sora. Lalu, para siswa baru dipersilahkan pulang.

         Di hari ketiga, banyak siswa yang terlambat di kelas Sora dan harus menjalani hukuman yaitu bernyanyi. Sora kurang memperhatikan sekitar sehingga dia tidak tahu siapa yang terlambat itu. Di hari itu hanya satu siswa yang paling mencolok dan berani kepada kakak kelas, namanya Adam. Dia selalu bercanda kepada kakak kelas dan lancar berbicara dengan semua orang. Tapi hal itu kurang Sora pedulikan. Lalu para siswa baru harus meminta tandatangan dari para kakak OSIS. Beberapa dari mereka menyenangkan untuk diajak berbicara tapi beberapa juga galak. Sora kurang mengetahui nama dan jabatan para kakak OSIS, hanya satu kakak kelas yang dia kenali. Yaitu Kak Kaoru, dia akrab dan mudah diajak bercanda tetapi hanya baik dengan anak perempuannya saja. Hari ini mereka melanjutkan membuat yel-yel. Karena tidak ada yang memiliki ide dan percaya diri untuk mengusulkan, para kakak penanggung jawab mulai putus asa. Sehingga mereka memutuskan yel-yel kelas Sora dari yel-yel kelas mereka dulu. Para siswa baru langsung setuju, mungkin karena agar tidak merepotkan. Setelah itu, mereka dipersilahkan pulang. Hari ini terlalu sibuk dan penuh dengan acara di masing-masing kelas, sehingga Sora tidak sempat mengobrol dengan Akira.

         Di hari keempat, diadakan demo ekskul agar para siswa baru mengetahui lebih baik tentang ekskul yang dapat mereka pilih. Seperti biasa, Sora hanya mengikuti teman sekelasnya agar Sora tidak sendirian. Lalu, tiap-tiap ekskul mementaskan keahlian mereka untuk menarik perhatian para siswa baru. Sora mendengar bahwa ada English Club, hal tersebut menarik perhatian Sora karena dia tertarik dengan bahasa inggris. Oleh karena itu Sora menunggu English Club mulai pementasannya. Setelah ekskul-ekskul lainnya mementaskan, pementasan Ekskul Saman akan dimulai. Para siswa baru bersorak-sorai bagaikan fans sepak bola menonton pertandingan team favorit mereka. Tidak mengherankan, pementasan Saman sangatlah seru bagi siswi-siswi karena pementasan mereka tidak memiliki kesalahan satu pun layaknya pro. Setelah itu, Ekskul KIR maju ke lapangan. Sora awalnya tidak tahu apa kepanjangan dari KIR, karena itu Sora bertanya dengan teman didekatnya. "Anu, KIR itu kepanjangan dari apa ya?" kata Sora dengan suara kecil. Lalu Aria berkata dengan semangat "KIR itu kepanjangan dari Kelompok Ilmiah Remaja, mereka membuat eksperimen-eksperimen buatan mereka sendiri.". Setelah mendengar penjelasan Aria, Sora langsung tertarik untuk memperhatikan mereka. Walaupun Sora anak IPS, hal itu tidak mengganggu Sora sama sekali. Sora senang sekali dengan hal-hal ilmiah seperti praktikum dengan bahan-bahan kimia berbahaya.

         Ekskul KIR mementaskan tentang kadar gula dari satu botol Coca Cola dengan cara merebusnya dalam jangka waktu yang lama, dan ternyata kadar gula minuman tersebut sangatlah banyak. Mereka memperlihatkan bahwa kadar gula Coca Cola sebanyak satu panci penuh, hal itu mengejutkan beberapa siswa disekitar Sora. Lalu mereka meminta para siswa baru yang ingin meyicipi hasil mereka. Sora memberanikan diri untuk menyicipinya, ternyata rasanya manis seperti karamel. Mungkin pemikiran Sora seperti anak kecil, tapi Sora berpikir itu bisa dibuat menjadi permen.

         "Oh iya, aku belum memperkenalkan diri, namaku Aria. Salam kenal!" kata teman yang baru Sora tanya. Lalu Sora menjawab "Haii... Namaku Sora, senang berkenalan denganmu Aria". Setelah itu mereka berbincang-bincang sedikit demi sedikit.

         Setelah KIR selesai mementaskan, Sora tetap menunggu pementasan English Club yang tak kunjung datang. Teryata English Club sudah tidak ada sejak beberapa tahun yang lalu karena tidak ada guru pembina, hal itu membuat Sora kecewa. "Sora, kamu mau ikut ekskul apa?" kata Aria. Sora menjawab "Aku berencana mau ikut KIR kelihatannya seru. Kalau kamu?". Lalu Aria menjawab " Kalau aku ingin sekali ikut Tari Saman, aku sudah lama mengincar ekskul itu!".Setelah pementasan tiap ekskul selesai, para siswa baru dikumpulkan tiap kelas untuk menampilkan yel-yel kelasnya masing-masing. Di siang hari yang panas ini, tiap kelas harus menyanyikan yel-yel mereka di bawah sorotan sinar matahari. Sedangkan kelas lainnya yang menunggu giliran mereka duduk menonton di bawah bayangan gedung sekolah empat lantai itu. Saat pementasan kelas X IPA-C, Sora tertawa sedikit saat melihat Akira mengalami kesulihatan mengikuti irama musik. Lalu, saat pementasan kelas X IPS-A, semua siswa bernyanyi dengan lancar. MOS pun berakhir dengan memuaskan.

         Setelah itu, para siswa baru langsung menuju ke pertemuan pertama ekskul pilihan mereka. Sora bergegas ke lab biologi di lantai 3 dan bertemu banyak siswa dari jurusan IPA. Itu membuat Sora tidak percaya diri, sampai dia melihat Akira. "Kamu sedang apa di sini Akira?" kata Sora heran. "Ya seperti kamu, Sora, mengikuti ekskul KIR. Kebetulan sekali ya?" kata Akira dengan senyum yang polos. Sora terkejut dan merasa bahagia dan percaya diri memasuki lab. Masing-masing siswa baru maju ke depan dan memperkenalkan diri. Kakak kelas KIR sangatlah baik dan beberapa dari kelas 12 sangatlah terbuka dan ramah kepada adik-adik kelasnya. Sora merasa nyaman dan merasa ini adalah tempat yang penting baginya.

         Di hari kelima, salah satu dari teman sekelas Sora, Ann ingin duduk di sebelahnya. Awalnya Sora berpikir mungkin dia terpaksa atau karena alasan lain, karena itu Sora memperbolehkannya. Di hari itu Sora tidak mengetahui duduk dengannya dapat mengubah keseharian Sora. Dia sangat baik dan jujur setiap kali Sora bertanya. Dia juga membuat Sora terbiasa dengan sholat dhuha di jam istirahat yang membuat Sora nyaman dan tenang. Walaupun mereka sering bertengkar dalam hal pendapat dan game, hal tersebut membuat keseharian Sora tidak membosankan dan membuat Sora termotivasi untuk berteman dengan lainnya. Saat pertama kali Ann mengajak Sora ke Koperasi untuk membeli seragam, tanpa sengaja Sora bertemu dengan Akira. Sora lalu memperkenalkan teman barunya, Ann ke Akira. Lalu Akira mengelus kepala Sora sambil mengatakan,"Syukurlah, kamu memiliki teman yang akan membahagiakan hari-harimu." Sora tersenyum dan berkata, "Iya!".

         Setelah Ann, teman kedua Sora adalah Adam yang pindah duduk di belakang Sora. Sora terkejut saat dia memberitahu bahwa dia anak dari Luar DKI di peringkat 6. Sora sangat senang mengetahui ada yang senasib dengan Sora di kelas ini. Dia selalu bercanda setiap hari dan memenuhi hari Sora dengan tawa dan dia mengajari Sora seluruh hal yang baru di kehidupan Sora. Dia juga berani dalam bertanya kepada guru dalam tiap hal yang dia pikirkan. Hal tersebut membuat Sora percaya diri dan memudahkan Sora berbicara kepada orang lain. Mereka selalu bertukar pendapat dan bersaing dalam nilai dan peringkat.

         Setelah itu Sora bertemu dengan lainnya, seperti Felix yang selalu memenuhi hari Sora dengan tawa dan hal-hal lain yang tidak terjelaskan, Zain yang selalu mengalahkan Sora dalam nilai dan peringkat dan mengajarkan hal-hal baru tentang komedi dan sejarah, Yuu yang selalu mengganggu dan bercanda kepada setiap orang, Angel yang selalu menceritakan banyak hal tentang teman-teman sekelas Sora, Selena yang selalu tersedia untuk bertukar pendapat dalam pelajaran Bahasa Inggris, dan Aria yang selalu tersenyum dan selalu menemani Sora.

         Setiap hari selalu penuh suka dan duka, juga penuh dengan tawa dan senyuman dengan mereka. Dengan mereka Sora mengetahui banyak hal baru di dunia ini. Dan dengan mereka setiap hari merupakan sebuah anugerah dari kehidupan Sora. Sora sangat bersyukur bahwa seseorang menunjukkannya ke tempat penuh kebahagiaan ini. Terima kasih.

The story begins here....




Thank you for reading my Story~
This story almost the same to my real story that really happened to me, but it was too embarassing so I changed the name. And if you really the friendship between Sora and Akira, I will evolve it in the next post I will make. See you soon~

Terima  kasih untuk membaca karanganku~
Cerita ini hampir sama dengan cerita asli yang benar-benar terjadi kepadaku, tetapi itu terlalu memalukan jadi aku ganti namanya. Dan jika kalian menyukai pertemanan antara Sora dan Akira, akan aku tingkatkan di entri yang akan aku buat. Sampai bertemu lagi~

Feel free to leave a comment, It's ok If you say it is a bad story.