BAB I
AWAL DARI SEBUAH PERUBAHAN
Beberapa bulan lalu, Hayami Sora
menjadi siswa di SMAN SUIREN, Jakarta. Sora sangat bersyukur dapat masuk
sekolah negeri, karena sebagai siswa dari Luar DKI persaingan memasuki SMA
negeri di Jakarta merupakan hal yang sangat sulit. Hal ini bagi Sora merupakan
keajaiban dan awal dari sebuah persahabatan.
Awalnya, Sora hampir dimasukkan ke
SMAN KOYUMI oleh ibu Sora. Sora mulai putus asa karena NEM-nya ditolak oleh
sekolah-sekolah negeri pilihan Sora, sehingga dia tidak punya pilihan lain untuk
mengikuti kehendak Ibu Sora. Tetapi saat Sora mencari keadaan temannya yang
memiliki nasib yang sama, Akira, Sora terkejut bahwa dia diterima di SMAN
SUIREN tetapi di penjurusan IPA. Sekolah tersebut merupakan salah satu pilihan
Sora yang dia lupakan. Sora langsung memohon kepada Ibu Sora untuk mendaftarkan
diri ke SMAN SUIREN. Ibu Sora awalnya kurang mendukung ide itu, tetapi akhirnya
Ibu Sora berubah pikiran dan memperbolehkannya. Sora merasa bahagia sekali dan
langsung terdaftar di peringkat 1 dari 6 di kelas IPS.
Di hari pertama, Sora merasa kurang
percaya diri saat pertama kali memasuki sekolah. Tetapi dia merasa senang
sekali saat mengetahui bahwa teman-teman SMP Sora masuk di SMAN SUIREN juga.
Hal tersebut membuat Sora percaya diri dan bahagia mengetahui ada orang-orang
yang Sora kenali. Lalu Akira datang, " Sora?! Kamu kok masuk ke sini
seperti aku?". Lalu Sora sedikit berbohong dan berkata, "Hai Akira!
Hehehe, aku ditolak sekolah pilihanku jadi aku masuk ke sini deh. Kebetulan
sekali ya..". Sora berbohong karena dia tidak ingin mengatakan bahwa Sora
mengikuti Akira ke SMAN SUIREN, karena Sora tidak ingin Akira merasa bahwa dia
aneh. Lalu Akira mengulurkan tangan dan berkata, "Ini mungkin merupakan
perwujudan janji kita, yaitu untuk bertemu dan tetap bersaing di SMAN yang
sama."Tapi Akira, aku masuk ke penjurusan IPS jadi kita tidak bisa
bersaing..." jawab Sora dengan kecewa. "Kalau begitu, kita akan
bersaing di keahlian masing-masing sampai kelulusan ya?" kata Akira dengan
percaya diri. Lalu Sora berjabat tangan dan berkata, "Baiklah! Yang pasti
aku tidak akan kalah!".
Setelah Sora mendeklarasikan
persaingan dengan Akira, Sora melihat-lihat sekitar Sora mengetahui bahwa ada
teman-teman yang Sora kenali dari SD dan juga bahwa seragam muslim SMP Sora
sangat mencolok dengan warna birunya daripada seragam-seragam sekolah lain yang
berwarna putih. Setelah itu, seluruh siswa berbaris di lapangan dan memulai
pembagian kelas. Sora terkejut bahwa dia dimasukkan ke kelas X IPS-A dan di
kelas itu tidak ada teman-teman yang Sora kenali. Dan juga Akira, teman baiknya
di kelas X IPA-C yang jauh letaknya dari kelas Sora. Sebenarnya ada tapi mereka
hanya anak laki-laki yang kurang dia sukai. Setelah itu seluruh siswa
ditunjukkan ke kelas masing-masing oleh kakak penanggung jawab (OSIS).
Saat di kelas,Sora memilih tempat
duduk paling depan agar dapat melihat penjelasan dengan baik. Karena itu Sora
tidak memilih dengan siapa dia akan duduk. Para kakak penanggung jawab
memperkenalkan diri, lalu meyuruh para siswa baru untuk mencatat apa yang harus
dibawa untuk MOS besok. Setelah itu, para siswa baru dipersilahkan pulang.
Sebelum pulang, Sora bertemu dengan Akira yang mengajaknya mengobrol. Akira
bertanya,"Hai Sora! Bagaimana kelasmu? Apakah sebaik kelas kita
dulu?". Sora sudah tahu dari senyumnya Akira bahwa dia sedang bahagia.
Jadi Sora berbohong dengan mengatakan, "Iya! Teman sekelasku baik-baik
sekali dan gampang diajak ngobrol.". "Kalau begitu duluan ya! Sampai
bertemu besok." kata Akira sambil melambaikan tangan dan berjalan menjauhi
Sora.
Di hari kedua, para siswa baru berbaris
di lapangan dan dilatih oleh para kakak penanggung jawab cara baris berbaris
yang benar. Pertemuan di lapangan kali ini lebih lama dari biasanya, untung
saja Sora kuat dan tidak pingsan seperti terakhir kalinya. Setelah itu, para
siswa baru disuruh masuk ke kelas masing-masing. Dalam perjalanan ke kelas, Akira
mencegat Sora. "Kamu tidak sakitkan? Aku cemas kamu pingsan lagi seperti
dulu." kata Akira. Sora tersenyum
dan berkata, " Tidak kok, hari ini aku baik-baik saja. Terima kasih sudah
mencemaskanku".
Setelah itu mereka berpisah di depan
kelas Sora. Di kelas, kita membuat
yel-yel kelas X-IPS 1 dengan kakak penanggung jawab. Sejujurnya Sora
kurang peduli dengan hal itu, sehingga Sora hanya mengikuti perintah mereka
agar hari cepat selesai. Walaupun sudah hari kedua Sora belum memiliki teman di
kelas itu. Karena Sora kurang cepat tanggap dalam hal berbicara, dan juga
kurang percaya diri. Tetapi karena ada anak laki-laki, Eric yang sering
menggaggu Sora sedikit lega ada yang berbicara dengan Sora. Lalu, para siswa
baru dipersilahkan pulang.
Di hari ketiga, banyak siswa yang
terlambat di kelas Sora dan harus menjalani hukuman yaitu bernyanyi. Sora
kurang memperhatikan sekitar sehingga dia tidak tahu siapa yang terlambat itu.
Di hari itu hanya satu siswa yang paling mencolok dan berani kepada kakak
kelas, namanya Adam. Dia selalu bercanda kepada kakak kelas dan lancar
berbicara dengan semua orang. Tapi hal itu kurang Sora pedulikan. Lalu para
siswa baru harus meminta tandatangan dari para kakak OSIS. Beberapa dari mereka
menyenangkan untuk diajak berbicara tapi beberapa juga galak. Sora kurang
mengetahui nama dan jabatan para kakak OSIS, hanya satu kakak kelas yang dia
kenali. Yaitu Kak Kaoru, dia akrab dan mudah diajak bercanda tetapi hanya baik
dengan anak perempuannya saja. Hari ini mereka melanjutkan membuat yel-yel.
Karena tidak ada yang memiliki ide dan percaya diri untuk mengusulkan, para
kakak penanggung jawab mulai putus asa. Sehingga mereka memutuskan yel-yel
kelas Sora dari yel-yel kelas mereka dulu. Para siswa baru langsung setuju,
mungkin karena agar tidak merepotkan. Setelah itu, mereka dipersilahkan pulang.
Hari ini terlalu sibuk dan penuh dengan acara di masing-masing kelas, sehingga
Sora tidak sempat mengobrol dengan Akira.
Di hari keempat, diadakan demo ekskul
agar para siswa baru mengetahui lebih baik tentang ekskul yang dapat mereka
pilih. Seperti biasa, Sora hanya mengikuti teman sekelasnya agar Sora tidak
sendirian. Lalu, tiap-tiap ekskul mementaskan keahlian mereka untuk menarik
perhatian para siswa baru. Sora mendengar bahwa ada English Club, hal tersebut
menarik perhatian Sora karena dia tertarik dengan bahasa inggris. Oleh karena itu
Sora menunggu English Club mulai pementasannya. Setelah ekskul-ekskul lainnya
mementaskan, pementasan Ekskul Saman akan dimulai. Para siswa baru
bersorak-sorai bagaikan fans sepak bola menonton pertandingan team favorit
mereka. Tidak mengherankan, pementasan Saman sangatlah seru bagi siswi-siswi
karena pementasan mereka tidak memiliki kesalahan satu pun layaknya pro.
Setelah itu, Ekskul KIR maju ke lapangan. Sora awalnya tidak tahu apa
kepanjangan dari KIR, karena itu Sora bertanya dengan teman didekatnya.
"Anu, KIR itu kepanjangan dari apa ya?" kata Sora dengan suara kecil.
Lalu Aria berkata dengan semangat "KIR itu kepanjangan dari Kelompok
Ilmiah Remaja, mereka membuat eksperimen-eksperimen buatan mereka
sendiri.". Setelah mendengar penjelasan Aria, Sora langsung tertarik untuk
memperhatikan mereka. Walaupun Sora anak IPS, hal itu tidak mengganggu Sora
sama sekali. Sora senang sekali dengan hal-hal ilmiah seperti praktikum dengan
bahan-bahan kimia berbahaya.
Ekskul KIR mementaskan tentang kadar
gula dari satu botol Coca Cola dengan cara merebusnya dalam jangka waktu yang
lama, dan ternyata kadar gula minuman tersebut sangatlah banyak. Mereka
memperlihatkan bahwa kadar gula Coca Cola sebanyak satu panci penuh, hal itu
mengejutkan beberapa siswa disekitar Sora. Lalu mereka meminta para siswa baru
yang ingin meyicipi hasil mereka. Sora memberanikan diri untuk menyicipinya,
ternyata rasanya manis seperti karamel. Mungkin pemikiran Sora seperti anak
kecil, tapi Sora berpikir itu bisa dibuat menjadi permen.
"Oh iya, aku belum memperkenalkan
diri, namaku Aria. Salam kenal!" kata teman yang baru Sora tanya. Lalu
Sora menjawab "Haii... Namaku Sora, senang berkenalan denganmu Aria".
Setelah itu mereka berbincang-bincang sedikit demi sedikit.
Setelah KIR selesai mementaskan, Sora tetap menunggu pementasan English
Club yang tak kunjung datang. Teryata English Club sudah tidak ada sejak
beberapa tahun yang lalu karena tidak ada guru pembina, hal itu membuat Sora
kecewa. "Sora, kamu mau ikut ekskul apa?" kata Aria. Sora menjawab
"Aku berencana mau ikut KIR kelihatannya seru. Kalau kamu?". Lalu
Aria menjawab " Kalau aku ingin sekali ikut Tari Saman, aku sudah lama
mengincar ekskul itu!".Setelah pementasan tiap ekskul selesai, para siswa
baru dikumpulkan tiap kelas untuk menampilkan yel-yel kelasnya masing-masing.
Di siang hari yang panas ini, tiap kelas harus menyanyikan yel-yel mereka di
bawah sorotan sinar matahari. Sedangkan kelas lainnya yang menunggu giliran
mereka duduk menonton di bawah bayangan gedung sekolah empat lantai itu. Saat
pementasan kelas X IPA-C, Sora tertawa sedikit saat melihat Akira mengalami
kesulihatan mengikuti irama musik. Lalu, saat pementasan kelas X IPS-A, semua
siswa bernyanyi dengan lancar. MOS pun berakhir dengan memuaskan.
Setelah itu, para siswa baru langsung
menuju ke pertemuan pertama ekskul pilihan mereka. Sora bergegas ke lab biologi
di lantai 3 dan bertemu banyak siswa dari jurusan IPA. Itu membuat Sora tidak
percaya diri, sampai dia melihat Akira. "Kamu sedang apa di sini Akira?"
kata Sora heran. "Ya seperti kamu, Sora, mengikuti ekskul KIR. Kebetulan
sekali ya?" kata Akira dengan senyum yang polos. Sora terkejut dan merasa
bahagia dan percaya diri memasuki lab. Masing-masing siswa baru maju ke depan dan
memperkenalkan diri. Kakak kelas KIR sangatlah baik dan beberapa dari kelas 12
sangatlah terbuka dan ramah kepada adik-adik kelasnya. Sora merasa nyaman dan
merasa ini adalah tempat yang penting baginya.
Di hari kelima, salah satu dari teman
sekelas Sora, Ann ingin duduk di sebelahnya. Awalnya Sora berpikir mungkin dia
terpaksa atau karena alasan lain, karena itu Sora memperbolehkannya. Di hari
itu Sora tidak mengetahui duduk dengannya dapat mengubah keseharian Sora. Dia
sangat baik dan jujur setiap kali Sora bertanya. Dia juga membuat Sora terbiasa
dengan sholat dhuha di jam istirahat yang membuat Sora nyaman dan tenang.
Walaupun mereka sering bertengkar dalam hal pendapat dan game, hal tersebut
membuat keseharian Sora tidak membosankan dan membuat Sora termotivasi untuk
berteman dengan lainnya. Saat pertama kali Ann mengajak Sora ke Koperasi untuk
membeli seragam, tanpa sengaja Sora bertemu dengan Akira. Sora lalu
memperkenalkan teman barunya, Ann ke Akira. Lalu Akira mengelus kepala Sora
sambil mengatakan,"Syukurlah, kamu memiliki teman yang akan membahagiakan
hari-harimu." Sora tersenyum dan berkata, "Iya!".
Setelah Ann, teman kedua Sora adalah
Adam yang pindah duduk di belakang Sora. Sora terkejut saat dia memberitahu
bahwa dia anak dari Luar DKI di peringkat 6. Sora sangat senang mengetahui ada
yang senasib dengan Sora di kelas ini. Dia selalu bercanda setiap hari dan
memenuhi hari Sora dengan tawa dan dia mengajari Sora seluruh hal yang baru di
kehidupan Sora. Dia juga berani dalam bertanya kepada guru dalam tiap hal yang
dia pikirkan. Hal tersebut membuat Sora percaya diri dan memudahkan Sora berbicara
kepada orang lain. Mereka selalu bertukar pendapat dan bersaing dalam nilai dan
peringkat.
Setelah itu Sora bertemu dengan
lainnya, seperti Felix yang selalu memenuhi hari Sora dengan tawa dan hal-hal
lain yang tidak terjelaskan, Zain yang selalu mengalahkan Sora dalam nilai dan
peringkat dan mengajarkan hal-hal baru tentang komedi dan sejarah, Yuu yang
selalu mengganggu dan bercanda kepada setiap orang, Angel yang selalu
menceritakan banyak hal tentang teman-teman sekelas Sora, Selena yang selalu
tersedia untuk bertukar pendapat dalam pelajaran Bahasa Inggris, dan Aria yang
selalu tersenyum dan selalu menemani Sora.
Setiap hari selalu penuh suka dan
duka, juga penuh dengan tawa dan senyuman dengan mereka. Dengan mereka Sora
mengetahui banyak hal baru di dunia ini. Dan dengan mereka setiap hari
merupakan sebuah anugerah dari kehidupan Sora. Sora sangat bersyukur bahwa
seseorang menunjukkannya ke tempat penuh kebahagiaan ini. Terima kasih.
The story begins here....
Thank you for reading my Story~
This story almost the same to my real story that really happened to me, but it was too embarassing so I changed the name. And if you really the friendship between Sora and Akira, I will evolve it in the next post I will make. See you soon~
Terima kasih untuk membaca karanganku~
Cerita ini hampir sama dengan cerita asli yang benar-benar terjadi kepadaku, tetapi itu terlalu memalukan jadi aku ganti namanya. Dan jika kalian menyukai pertemanan antara Sora dan Akira, akan aku tingkatkan di entri yang akan aku buat. Sampai bertemu lagi~
Feel free to leave a comment, It's ok If you say it is a bad story.